Rabu, 01 Juni 2011

Pada abad X, suatu kota kecil seperti Najaf di Irak mempunyai 40.000 buku. Direktur Observasi Maragha, Nasiruddin at Tusi, memiliki kumpulan buku berjumlah 400.000 buah. Di dunia Islam sebelah barat yaitu Spanyol Islam, Khalifah al Hakim dari Cordova dapat membanggakan diri pada  abad X, karena memiliki suatu perpustakaan yang berisi 400.000 buah buku; sedangkan empat abad sesudah itu, Raja Charles yang bijaksana, hanya memiliki koleksi 900 buku.Tetapi tak ada raja yang menyaingi Khalifah di Cairo, yaitu Al Aziz  yang perpustakaannya memiliki 1.600.000 buku, diantaranya 16.000 buku tentang matematika dan 18.000 buku tentang filsafat.
Rasa cinta kepada buku-buku itu dan pekerjaan asimilasi kebudayaan yang lebih dahulu seperti kebudayaan Iran, Cina, India dan Yunani tidak mengandung “ekletisme” (campuran tanpa hubungan). Orang-orang Islam yang terbuka terhadap warisan yang kaya itu dan menghidupkannya serta memperbaharuinya secara pandangan mereka sendiri, dapat memilih apa yang dapat bersatu dengan pandangan itu sesudah mereka suburkan dan mereka ubah. Dengan agama mereka itulah umat Islam dapat membawakan kontribusi yang sangat besar bagi kebudayaan dunia. (Sayed Ameer Ali; 1978: 120-123).
Dalam tradisi Barat, kita hanya menemukan sedikit orang-orang jenius yang universal, umpamanya “Leonardo Da Vinci” (ahli seni Italia : syair, patung, gambar arsitek dan musik). Akan tetapi dalam Islam terdapat banyak sekali orang-orang jenius yang universal, dari al Kindi sampai ar Razi, dari al Biruni sampai Ibnu Shina dan berpuluh-puluh orang lainnya, yang merupakan pencipta-pencipta serentak ilmu kedokteran dan matematika, sampai theologi dan geografi, bahkan bidang syair; seperti ahli matematika Umar Khayyam atau filosof Ibnu Arabi atau dalam musik seperti  ar Razi. (Roger Garaudy; 1981 : 114-117).
Al Kindi sebagai seorang filosof, ia mencoba menggabungkan dalil-dalil Plato dan Aristoteles dengan cara Neo-Platonis dan menganggap ilmu pasti Neo-Pettagorian sebagai dasar semua ilmu. Tetapi lebih lagi dari hanya seorang filosof saja, sebab ia seorang ahli bintang, ahli kimia, ahli optika dan ahli teori musik.Tidak kurang dari duaratus enampuluh lima buah karangan yang ditulisnya, akan tetapi kebanyakan dari karangan-karangan itu telah hilang. Karangannya yang terutama mengenai optika, yang didasarkan kepada buku Optika dari Euklides, banyak sekali dipakai orang di Timur dan di Barat; dan buku ini pulalah yang mempengaruhi Roger Bacon. Karangan-karangannya dalam lapangan musik mensural (perbandingan ukuran pada semua alat musik) sudah dikenal orang dalam abad-abad Islam, sebelum ia tersebar di dunia Eropa Kristen.
Al Khwarizmi adalah salah seorang sarjana Muslim yang paling agung dan paling mempunyai pengaruh besar atas seluk-beluk ilmu pasti diantara semua penulis-penulis dari abad-abad pertengahan. Selain dari daftar astronomi yang tertua, yang disusun oleh al Khwarizmi, ia juga membuat dan menulis buku-buku yang pertama sekali tentang ilmu berhitung dan aljabar. Kemudian ilmu aljabar itu disalin kebahasa Latin dan merupakan buku pelajaran ilmu pasti yang terutama pada universitas-universitas Eropa sampai abad XVI. Buku ini pulalah yang memperkenalkan ilmu aljabar serta nama ilmu itu sendiri di benua Eropa dan menyebarkan kata-kata bilangan Arab (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9, dan 10) di dunia Barat.
Jabir Ibnu Hayyan adalah bapak ilmu kimia Muslim yang lebih menekankan pentingnya percobaan-percobaan melalui eksperimen dan ia mendapatkan kemajuan-kemajuan yang nyata, baik dalam teori maupun dalam praktek ilmu pisah. Semua buku-buku yang ditulisnya tentang ilmu kimia, merupakan buku-buku ilmu kimia yang paling berpengaruh sesudah abad XVI, baik di Eropa maupun di Asia. Proses kimia yang dipentingkan yaitu kalsinasi dan reduksi, diuraikan olehnya dengan suatu cara yang berdasarkan ilmu pengetahuan. Dan dalam memperbaiki cara menguap, menyublin, melebur dan membalur. Dia mengetahui caranya untuk membuat asam belerang dan asam sendawa serta mencampurkan sedemikian rupa, sehingga ia mendapatkan campuran “aqua-regia” yang dapat menghancurkan emas dan perak. Hasil-hasil temuannya ini tetap berlaku hingga zaman ilmu kimia modern pada awal abad XVIII. (Phillip K.Hitti; 1963 : 154-157).
Marcel A.Boisard menyatakan: “Untuk objektifitas sejarah keadilan memaksa kita untuk mangakui bahwa peradaban yang menjadi dasar kebudayaan lautan Tengah (Mediterannia) selama tujuh abad pada zaman abad pertengahan adalah peradaban Islam”. (Marcel A.Boisard; 1980 :19).
I.            JIHAD SATU – SATUNYA JALAN DALAM MENEGAKAN SYARIAT ISLAM
KH. Noer Alie dalam memperjuangkan syariat Islam secara menyeluruh telah menempuh jalan yang benar menurut Islam yaitu “jihad fi sabilillah”, baik dalam pengertian perjuangan menentang hawa nafsu, menentang syaitan, perang terhadap kaum zhalim / kafir, maupun dalam melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.
Terjunnya beliau dalam perang kemerdekaan Indonesia (1945-1948) menghadapi sekutu (Inggris dan Amerika Serikat), NICA (Belanda), dan Fasis (Jepang); dan terikat langsung dengan kesatuan-kesatuan aksi dalam demonstrasi menumpas G30S/PKI/Orde Lama (1966-1968) adalah dalam koridor amar ma’ruf nahi munkar.
a.     Pengertian Jihad Fi Sabilillah
Menurut para ulama dan cendekiawan Muslim di dalam buku-bukunya seperti antara lain: Moenawar Chalil (Moenawar Chalil; 1980 : 214); Taufiq Ali Wahbah (Taufiq Ali Wahbah; 1985: 12); Abdul Karim Zaidan (Abdul Karim Zaidan; 1983 : 306-307); H.M.K.Bakry (H.M.K.Bakry;1958: 77); A.Hassan (A.Hassan; 1972 : 272); Sayed Sabiq (Sayed Sabiq; 1977: 28-29), maka dapat disimpulkan bahwa pengertian jihad ialah perjuangan yang sungguh-sungguh untuk mengerti dan mengamalkan ajaran Islam baik dalam kehidupan spiritual, moral, politik, ekonomi maupun sosial. Jihad juga berarti untuk menentang setiap musuh yang menyerang Islam dan umat Islam baik dalam bentuk hawa-nafsu, syaitan, orang-orang zalim, orang-orang fasik, orang-orang yang berbuat kemunkaran.
Kemudian ayat-ayat al Quran yang mengatur tentang jihad dalam pengertian perjuangan, perang dan amar ma’ruf dan nahi munkar adalah sebagai berikut :
·        Jihad/Perjuangan :
-         Surat     : al Baqarah     : 218.
-         Surat     : ali Imran       : 142.
-         Surat     : an Nisa          : 95.
-         Surat     : al Maidah       : 35; 54.
-         Surat     : al Anfal         : 72; 74-75 .
-         Surat     : at Taubah      : 16; 19-20; 24; 41; 44;  73; 81; 86; 88.
-         Surat     : an Nahl         : 110.
-         Surat     : al Haj            : 78.
-         Surat     : al Furqan       : 52.
-         Surat     : al Ankabut     : 6; 69.
-         Surat     : Muhammad    : 31.
-         Surat     : al Hujurat      : 9; 10.
-         Surat     : al Mumtahanah          : 1.
-         Surat ash Shaf              : 11.
·        Jihad/Qital/Perang:
-         Surat     : al Baqarah : 190-191; 193; 216-217; 244; 246; 253.
-         Surat     : ali Imran : 13; 111; 121; 146; 154; 157; 167; 169; 181;195.
-         Surat     : an Nisa : 74; 77; 84; 89-91; 155.
-         Surat     : al Maidah : 24.
-         Surat     : al Anfal : 16-17; 39; 65.
-         Surat     : at Taubah : 5; 12-14; 29-30;36; 83; 111; 123.
-         Surat     : al Haj : 39; 58.
-         Surat     : al Ahzab : 16; 20; 25; 61.
-         Surat     : Muhammad : 4; 20.
-         Surat     : al Fath : 16; 22.
-         Surat     : al Hujurat : 9.
-         Surat     : al Hadid : 10.
-         Surat     : al Hasyr : 11-12; 14.
-         Surat     : al Mumtahanah : 8-9.
-         Surat     : as Shaf : 4.
-         Surat     : al Munafiqun : 4.
-         Surat     : al Muzammil : 4.
·        Jihad/Amar ma’ruf dan nahi munkar:
-         Surat     : ali Imran : 104; 110; 114.
-         Surat     : al A’raf : 157.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar