Selasa, 17 Mei 2011

=              Lama) dan Kitab Injil (Perjanjian Baru);
=              AI-Hadits adalah tulisan para cendekiawan muslim pada tiga abad dari Islam pertama;
=              Figh Islam adalah bersumber dari hukum Romawi;
=              Bahasa Arab adalah bahasa yang tidak bisa dipergunakan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat;
=              Filsafat Islam itu tidak ada, yang ada ialah filsafat Yunani yang disalin begitu saja oleh orang-orang Islam;
=              Kebudayaan Islam adalah tidak lain yaitu rangkuman dari kebuda­yaan bangsa-bangsa yang ditaklukkan Islam sepreti Mesir, Persia, Yunani dan Romawi. (Ismail Jacub; 1970: 53-59).
Kesimpulan umum seperti di atas ini ditulis oleh para orientalis Kristen terkenal, antara lain:
+        A.J. Arberry (Inggris) penulis buku: - Islam Dewasa Ini;
-         Pendahuluan Sejarah Tasawuf, - Tasawuf;
-         - Terjemahan Al-Qur'an.
+        Alferd Geom (Inggris) penulis buku: - Islam.
+        Baron Carra de Voux (Perancis) penulis buku: - Encyclopedia Islam.
+        H.A.R. Gibb (Inggris) penulis buku: - Jalan Islam;
-         Wether Islam;
-         Mazhab Muhammad;
-         Islam dan Masyarakat Barat; - Dan lain-lain.
-         Maynard (Amerika erikat), pendiri:
-         Majalah Perkumpulan Studi-studi Ketimuran di Amerika Serikat.
+        S.M. Zweimer, pendiri:
-         Majalah "Al Islam Tahaddu li Aqidatin".
+        Aziz Athiyah (Mesir) penulis buku:
-         Perang Salib.
+         G. Von Grunebaum (Jerman) penulis buku:
-         Islam Abad Pertengahan;
-         Hari-Hari Raya Muhammad;
-         Usaha-usaha Menjelaskan Islam Modem;
-         Studi Tentang Sejarah Kebudayaan Islam;
-         Islam, Bunga rampai karangan;
-         Kesatuan dan Keberagaman Dalam Peradaban Islam.
+        Phillip K. Hitti (Libanon) penulis buku:
-         Sejarah Dunia Arab;
-         Sejarah Syria;
-         Asal-Usul Daruz dan Agama-agamanya.
+        A.J. Weinsink, penulis buku:
-         Orientalis dan Islam; - Aqidah Islam.
+        Kenmth Cragg (Amerika Serikat), penulis buku:
-         Da'wah Mu'zinah.
+        Massignon (Perancis), penulis buku:
-         Sufi Al Hallaj yang mati Syahid dalam Islam;
-         Filsafat Islam;
-         Tasawuf.
+        B.B. Macdonald (Amerika Serikat), penulis buku:
-         Perkembangan ilmu Kalam, Fiqh dan Teori Perundang-Undangan dalam Islam;
-         Posisi Agama dan Kehidupan dalam Islam.
+        Green, pemimpin: - Majalah Timur Tengah.
+        Majid Qaduri (Iraq), penulis buku:
-         Perang dan Damai Dalam Islam.
+        D. I. Margoliouth (Inggris), penulis buku:
-         Perkembangan Mula dalam Islam;
-         Muhammad dan Munculnya Islam;
-         Jami'ah Islamiyah.
+        P.A. Nickolson (Inggris), penulis buku:
-         Ahli-ahli Sufi Islam;
-         Sejarah Kesusasteraan Arab,
+        Harvley Huel, pemimpin redaksi Majalah:
-         Timur Tengah di Amerika Serikat.
+        Henry Lammens (Perancis), penulis buku:
-         Islam;
-         Thaif.
+        J. Schact (Jerman), penulis buku:
-         Usul Fiqh Islam.
(Musthafa As Siba’I; 1983: 37-42)
Sebagaimana diketahui bahwa sebagian terbesar para orientalis bekerja secara tidak jujur dan tidak obyektip. Mereka bekerja dan menyelidiki kejelekan-kejelekan dan kelemahan-kelemahan menurut anggapan mereka tentang "Islam dan kaum muslimin", baik tentang ajaran Islam, kebudayaan Islam maupun sejarah Islam. Dan dengan sengaja membeberkannya dalam buku-buku karangan mereka dengan tujuan yang bersifat politik dan agama. Keadaan mereka dalam hal ini sama dengan seseorang yang berkunjung ke sebuah kota yang indah, bersih dan teratur sedang mereka tidak mau melihat keindahan, kebersihan kota itu, karena diluar perhatian mereka. Sebaliknya yang mereka lihat dan perhatikan adalah tempat-tempat sampah, rawa-rawa dan tempat-tempat kotor. Persis seperti halnya orang-orang yang bertugas untuk membersihakan kota; pulang balik setiap hari ke tempat-tempat penimbunan sampah, karena memang tugasnya demikan; maka sama sekali mereka tidak memperhatikan tempat-tempat yang indah, bersih dan teratur, karena itu bukan tujuan dan tugas mereka.
Banyak sekali para orientalis yang berwatak begini, yang memu­satkan perhatian dan kegiatan mereka untuk memperkenalkan kepada dunia tentang kelemahan-kelemahan dalam sejarah Islam, masyarakat dan kebudayaan Islam, terus mereka menafsirkan semau-maunya mengenai apa yang mereka anggap merupakan kelemahan ajaran Islam. (An Nadwi; 1983: 21) .
Methoda yang mereka tempuh yaitu pertama-tama mereka menen­tukan obyek yang akan mereka kritik, lalu dengan segala kepandaian dan kelicikan berpikir mereka, mereka tetapkan teknik-teknik membe­berkannya. Segala macam Cara mereka pakai, baik jalan kering maupun berlumpur, yang baik maupun yang jahat. Mereka himpun segala apa yang harus mereka beberkan, kadang-kadang dengan masalah-masalah yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan persoalan yang dibahas; baik dari buku-buku agama, sejarah, atau buku-buku kesusasteraan dan syair, atau kisah-kisah fantasi yang dibuat-buat, mereka bumbui dengan banyak hal yang baru dan menertawakan. Sekalipun hal-hal yang mereka kemukakan itu bohong semata dan tak ada nilainya sama sekali, mereka sajikan begitu rupa seakan-akan kejadian yang sebenarnya, sebab mereka tambahi dan bumbui. Lalu mereka tetapkan pandangan mereka tentang hal-hal tersebut yang tidak ada sama sekali dalam agama Islam; hanya keluar dari otak atau khayal mereka sendiri.
Paling sering mereka mencari salah satu keaiban. Tetapi untuk mengemukakan keaiban itu agar dapat diterima oleh akal manusia, mereka mencari berpuluh-puluh kebaikan agama Islam yang tidak begitu penting, lalu ditengah-tengah kebaikan itu mereka selingi dengan ke'aiban yang akan mereka tonjolkan itu, sehingga para pembaca yang kurang waspada menelan ke'aiban yang sebenamya kebohongan. Sehingga dengan satu keaiban itu saja terhapuslah semua kebaikan yang berpuluh-puluh banyaknya. Beginilah kelicikan dan kelicinan mereka itu.
Sebagai contoh mereka coba menggambarkan suasana da'wah dengan mengemukakan dasar-dasar sejarah yang alamiah dengan susunan kata dan kalimat yang baik dan indah. Lalu maeka lukiskan bahwa keberhasilan da'wah atau kepribadian Rasulullah s.a.w. itu bukan karena keistimewaan beliau, tetapi adalah karena bantuan situasi dan kondisi yang ada di saat da'wah itu dilakukan. Seolah-olah sebuah gunung berapi yang memang tepat di saatnya meletus, sehingga akibat letusan yang berbentuk pijaran api itu adalah sebagai hasil da'wahnya. Dengan membaca keterangan para orientalis yang demi­kian itu, maka tertanamlah dalam hati para pembaca, bahwa tidak ada suatu barang yangghaib di balik semua kejadian itu. Akibatnya mereka tidak mengakui kekuatan ghaib yang membuat da'wah dan risalah Muhammad s.a.w. berhasil dengan gemilang.
Banyak sekali para orientalis yang sengaja menyelipkan "racun" dalam buku-buku tulisan mereka tentang Islam dan kaum muslimin. Takaran/dosis "racun" itu tidak dilebihi, harus tepat, agar jangan ketahuan oleh para pembaca yang berpikir waspada; agar mereka tetap mempercayai kepada si pengarang dan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar