Selasa, 17 Mei 2011

yang terkenal dengan “Apocryphal Literature” (bacaan-bacaan rahasia), yang dilarang diedarkan dan dibaca. Sebagai contoh dari bentuk-bentuk Injil Apocryp yang terlarang dibaca, sebagaimana di muat dalam Encyclopedia Britanica, antara lain sebagai berikut:
a.     Injil-Injil (Gospels):
a.1. Fayam Gospel Fragmen Logia (Fragmen Injil Fayam Pribahasa Yesus).
a.2. Gospe According to the Egyptains (injil menurut orang Mesir)
a.3. Gospel of Peter (Injil Petrus)
a.4. Protepangel of James (Injil Yacobus)
a.5. Gospel of Nicidemus (Injil Nicodemus)
a.6. Gospel of Thomas (Injil Thomas)
a.7. Gospel of According to the Hebrew (Injil Ibrani)
a.8. Gospel of the Twelve (Injil dua belas)
b.     Injil-Injil yang lain (hampir semuanya telah hilang):
b.1.  Gospel of Andrews (injil Andrew)
b.2.  Gospel of Apeles (Injil Apeles)
b.3.  Gospel of Bernabas (Injil Bernabas)
b.4.  Gospel Bartholomes (Injil Bartholomeus)
b.5.   Gospel of Ebionitas (Injil Ebionia)
b.6.   Gospel of Eve (Injil Eva)
b.7.   Gospel of James the Less (Injil Yababus kecil)
b.8.   Wisdom of Jesus Christ (Kebijaksanaan Yesus Kristus)
b.9.   Apocryp of John (Rahasia dari Yohanes)
b.10. Gospel of Yuda Iscariot (Injil Yudas Iskariot)
b.11. Evangewlium Visum (Injil Hidup)
b.12. Gospel of Macion (Injil Marsion)
b.13. Descent of Mary (Turunannya Maria)
b.14. Gospel of Mathew (Injil Mathius)
b.15. Gospel of Perfection (Injil Kesempurnaan)
b.16. Gospel of Philip (Injil Philipus)
b.17. Gospel of Tadeus (Injil Tadeus)
b.18. Gospel of Truth (Injil Kebenaran)
c.     Act and Teaching of Aposteles (Perbuatan dan Ajaran Rasul-Rasul)
c.1. Act of Andrews (Perbuatan Andrew)
c.2. Act of Johan (Perbuatan Yohannes)
c.3. Act of Paulus (Perbuatan Paulus)
c.4. Act of Peter (Perbuatan Petrus)
c.5. Act of Thomas (Perbuatan Thomas)
c.6. Proaching of Peter (Khutbah Pertus)
c.7. Teaching of Twelve Aposteles (Ajaran Duabelas Rasul)
c.8. Apostelical Constitutianus (Konstitusi Kerasulan)
d.     Epistles (Surat-Surat)
d.1. The Abgar Epistles (Surat-surat Abgar)
d.2. The Epistles of Barnabas (Surat-surat Barnabas)
d.3. The Epistles of Clement (Surat-surat Clemen)
d.4. Clement 2nd Epistles to Convintians (Surat Clemen yang kedua kepada  orang Korintas)
d.5. Clements Epistles to James (Surat-surat Clemen kepada Yakobus)
d.6. Epistles of Ignatius (Surat-surat Ignatius)
d.7. Clement Epistles on Virginity (Surat-surat Clemen tentang Keperawanan)
d.8. Epistles of Polycop (Surat-surat polycop)
d.9. Pauline Epistles to the Loadikeans and the Alexander 9 Surat-surat Paulus  kepada orang Loadikin dan orang Alexandria. (O. Haslam; 1983: 64-66.)
Dengan beraneka ragamnya Kitab-kitab Injil dan surat-surat yang dianggap suci, yang sekarang dinyatakan sebagai bacaan terlarang, menyebabkan H.G.Well, penulis buku Outline of History, berkesimpulan bahwa cerita tentang awal mula agama Kristen adalah satu cerita tentang pengolahan diantara semangat dan ajaran yang nyata Yesus dari Nazaret dengan pembatasan, perluasan dan kesalahan pengertian dari orang-orang bodoh (rendah) yang mencintainya dan mengikutinya dari Galilea, dan yang sekarang menjadi pembawa misi kepada umat manusia. Injil-Injil dan ketentuan-ketentuan Rasul dewasa ini adalah seberkas catatan yang ganjil. (H.G. Well, 1931:528.)
Tambah jelas kerancuan dan kepalsuan Injil-Injil yang sekarang ada, setelah adanya penemuan naskah “The Dead Sea Scroll” (naskah-naskah Laut mati), yang mula-mula ditemukan oleh anak Baduwi; Muhammad Dib, dalam gua yang bernama Wadi Qamran di pantai barat laut dari laut mati pada tahun 1974. Naskah-naskah ini terdapat dalam guci-guci, berupa perkamen dari kulit dan linen, berisi tulisan-tulisan suci yang lebih tua dari Injil yang dipakai sekarang, tertulis dalam bahasa Ibrani dan bahasa Aramia dan bukan dalam bahasa Yunani seperti Injil yang ada sekarang. Naskah-naskah Qamran tersebut merupakan perpustakaan suku Essena yang menganut agama Kristen, tetapi tanpa mempercayai ajaran tentang penebusan dosa, trinitas, dan dosa warisan serta penjelmaan Tuhan menjadi manusia. Berkenaan dengan naskah-naskah Qamran ini, Charles Francis Patter, menulis dalam bukunya “The Lost Years Reveald”, pada halaman 15 antara lain berbunyi: “suatu hal yang muncul dari penyelidikan naskah-naskah ini, yaitu bahwa kepercayaan-kepercayaan, ajaran dan praktek Yesus sendiri, meskipun tidak identik dalam segala hal dengan aliran Essena yang mungkin mereka ikuti selama tahun-tahun sepinya, teranglah lebih dekat kepada orang-orang Essena dari pada Uskup-uskup Konsili Ekumena yang menetapkan pengakuan imani orthodoks Kristen; Uskup-uskup itu menyebutnya anak Tuhan, oknum kedua Trinitas, Tuhan yang sebenar-benarnya Tuhan. Paling diragukan sekali apakah orang-orang Essena atau yesus sendiri akan menyetujui pengakuan Imani semacam itu”.
Selanjutnya Patter menulis dalam halaman 12 sebagai berikut: hampir tidak ada satu kitabpun dari kitab-kitab yang menyusun perjanjian lama (Taurat) yang tak akan memerlukan koreksi dan tafsiran-tafsiran perbaikan dalam pandangan manuskrip Qamran, dan tidak pula ada sebuahpun dari kitab Perjanjian Baru (Injil) yang tidak akan menderita koreksi yang luas dari ayat-ayat kunci yang menjadi tempat bergantung doktrin-doktrin penting yang harus mengalami perubahan-perubahan naskah dan berapa banyak bagian-bagian Perjanjian Lama (Taurat) dan Perjanjian Baru (Injil) yang akhirnya harus dibuang, bila naskah-naskah Qamran tersebut telah dikenal dan di nilai dengan wajar. Dalam hubungannya Perjanjian Baru (Injil), maka Doktrin yang sangat lemah tentang Ketuhanan Roh Kudus, akan terpaksa dibuang; dan karenanya tidak dapat tidak doktrin Trinitas yang sebenarnya akan terbuang bersamanya. Sebab doktrin Trinitas yang sebenarnya tak pernah ada dalam Bibel (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru).
Pendapat serupa mengenai naskah Qamran tersebut, juga dikemukakakan oleh Harorld Sherman, dalam bukunya “You Live After Death”, halaman 115, yang antara lain berbunyi: “tidak dapat dibantah bahwa banyak dari konsep-konsep kita tentang sejarah dan kebenaran Bibel harus diubah dan ditambah alih penemuan-penemuan naskah Qamran tersebut”. (O. Hasham; 1983: 5-9.).
Apabila dipelajari, kitab Injil tentang doktrin Trinitas, hanya ada satu ayat yang hampir mirip dengan doktrin tersebut, yaitu terdapat dalam kitab Injil Yohanes, 5:7, yang berbunyi: “sebab ada tiga yang memberikan kesaksian didalam syurga: Bapak, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu”. Apakah doktrin Trinitas didalam agama Kristen tersebut bersumber dari kitab Injil Yohanes atau tidak, kurang jelas masalahnya. Tetapi bukti sejarah bahwa doktrin Trinitas ini telah ditetapkan dalam satu pertemuan para uskup yang disebut Konsili Ekumena di Nicea pada tahun 325. pada saat itu Kaisar Konstantin dari Roma (306-337), telah mengumpulkan 2048 orang uskup di kota Nicea, untuk melakukan kongres. Diantara sekian banyak Uskup yang diundang, hanya 318 orang yang diperbolehkan mengikuti sidang oleh Kaisar. Sisanya sebanyak 1730 orang uskup tetap tidak diperkenankan mengikuti sidang, karena mereka berbeda pandangan dengan Kaisar. Sabinus, uskup dari Heraklea, mengomentari para peserta tersebut sebagai berikut: Kecuali Kaisar Konstantin sendiri dan Eusebius 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar