Selasa, 17 Mei 2011

§         Membakar seluruh tubuh para tahanan dengan menggunakan besi panas membara;
§         Menuangkan minyak yang sedang mendidih ke tubuh para tahanan;
§         Mencocokan paku-paku dan jarum-jarum ke seluruh tubuh para tahanan;
§         Menyiksa kemaluan para tahanan;
§         Kuku-kuku tahanan dicabut sampai copot dengan mengunakan tang besi;
§         Orang-orang tahanan dipaksa tidur dengan telanjang bulat di atas balok-balok es dengan suhu 40 derajat di bawah nol;
§         Sebuah kunci dililitkan ke dalam rambut kepala para tahanan kemudian kunci diputar sekuat-kuatnya sehingga kulit kepala menjadi terkelupas seluruhnya;
§         Tubuh para tahanan disikat dengan sikat besi yang tajam, kemudian disiram spirtus;
§         Setelah tubuh para tahanan diikat kuat-kuat, maka dituangkanlah kautik soda kedalam mulut, hidung dan telinga;
§         Tangan para tahanan diikat kebelakang, kemudian sebuah batu karang dihimpitkan ke punggungnya;
§         Tangan para tahanan diikat dengan tambang, kemudian digantung selama sehari semalam atau lebih;
§         Tubuh para tahanan dipukul dengan papan berpaku tajam secara terus-menerus sampai tubuhnya bermandikan darah;
§         Menyayat dengan pisau atau pedang tubuh para tahanan;
§         Jari tangan dan jari kaki para tahanan dijahit menjadi satu.
Selanjutnya, invasi yang dilakukan oleh pasukan tentara Komunis Rusia tidak hanya terbatas kepada negeri-negeri Islam, tetapi juga dikakukan ke negeri-negeri tetangganya yang beragama Kristen. Sejak pecah Perang Dunia II dalam bulan September 1939, Rusia telah merampas daerah-daerah berikut ini:
v     Polandia Timur;
v     Korelian Finlandia;
v     Lithuania;
v     Latvia;
v     Estonia;
v     Bessarabia dan Bukova (Rumania);
v     Moldovia (Rumania);
v     Petsamo (Finlandia);
v     Daerah Koeningsberg (Jerman Timur);
v     Karphato-Ukraina (Cekoslovakia);
v     Sachalin Selatan (Jepang);
v     Kepulauan Kuril (Jepang).
(William Ebenstein; 1963:70-72).
Watak ekspansionis dan sadisme yang diperankan oleh Diktaror Stalin, sebenarnya merupakan watak dari semua diktator Komunis dimana-mana di muka bumi ini. Republik  Islam Turkistan Timur yang berpenduduk 13 juta jiwa, pada tahun 1949 telah dicaplok oleh penguasa Komunis Republik Rakyat Cina (RRC) di bawah pimpinan Mao Tse Tung, dan merubah nama daerah Muslim tersebut menjadi “Singkiang”. Komposisi penduduk di Turkistan Timur (Singkiang) secara radikal berubah semenjak regim Komunis Cina menjajah negeri, dengan jalan memindahkan orang-orang Han Cina Komunis ke tempat tersebut. Perubahan komposisi penduduk semenjak tahun 1949 dengan 1983 dapat dilihat di bawah tabel ini:
Kelompok Etnis
1949
1983
Uighur (Muslim)
Kazaks (Muslim)
Turkis (Muslim)
Han (Cina non Muslim)
Dugans (Cina Muslim)
Lain-lain
75%
10%
5%
5%
3%
2%
46%
6%
1%
45%
1%
1%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penduduk muslim menurut secara drastis dari 90%  pada tahun 1949 menjadi 45% pada tahun 1983, sementara penduduk Cina Han (non Muslim) bertambah dengan pesat dari 5% pada tahun 1949 menjadi 45% pada tahun 1983. Jumlah ini akan meningkat terus, karena rezim Komunis Cina terus-menerus memindahkan penduduk Cina Han ke daerah ini.
Metode untuk melenyapkan umat Islam di Turkistan Timur, meniru metode yang dilakukan oleh rezim Komunis Rusia. Para pemimpin politik dan agama ditangkap, dimasukan ke kamp-kamp kerja paksa atau dibunuh. Seluruh posisi-posisi pemerintahan dikuasai Cina Han yang Komunis. Pada masa kampanye tentang “Comune”, tanah-tanah penduduk dirampas, malahan simpanan persediaan pangan yang ada juga dirampok oleh pemerintah Komunis yang kejam dan sadis. Jam kerja rata-rata 8-10 jam perhari dengan upah yang sangat murah. Mereka yang dianggap membangkang ditangkap dan dimasukan ke kamp-kamp kerja paksa.
Usaha-usaha untuk melenyapkan agama Islam di Turkistan Timur, telah dilakukan oleh rezim Komunis Cina secara sistematis, dan memuncak pada masa “Revolusi Kebudayaan” model Mao Tse Tung yang dilakukan dalam tahun 1966-1967. Tindakan-tindakan pelenyapan Islam, antara lain:
·        Menutup masjid-masjid diseluruh daerah Turkistan Timur;
·        Masjid-masjid dan lembaga-lembaga Islam dijadikan kantor Partai Komunis, asrama, rumah-rumah potong hewan dan lain-lain;
·        Mahkamah Qadhi yang didirikan semenjak tahun 1933-1934 semasa Republik Islam Turkistan Timur berkuasa, diubah dan digantikan menjadi Pengadilan Rakyat;
·        Semua kitab suci Al Qur’an dan Al Hadist serta semua buku-buku agama dimusnahkan;
·        Pendidikan agama Islam di sekolah dilarang;
·        Huruf Arab yang selama ini menjadi huruf resmi kaum Muslimin diganti dengan huruf Cyriclic dan latin;
·        Para Imam Masjid ditangkap, dimasukan ke kamp-kamp kerja paksa dan atau dibunuh.
Selama regim Komunis Cina berkuasa di kawasan ini, tercatat tidak kurang dari 360.000 Muslim yang telah dibunuh, lebih dari 100.000 Muslim dipaksa pindah ke Turkistan Barat dan 504.000 Muslim dikirim ke sepuluh kamp-kamp kerja paksa. (Mazni Yunus; 1966: 83-86).
Kemudian kekejaman, pembunuhan sadis yang dilakukan oleh regim Komunis sedunia, semenjak Revolusi Bolsyevik/Komunis Rusia 1917 sampai runtuhnya Negara adidaya Uni Soviet 1991, berdasarkan hasil penelitian R.J. Rummel (1986), James Niham (The Marxist Empire, 1991) dan Stefane Courfois (The Black Book of Communism-Crimes, Teror, Repression; Harvard University Press, 2000), maka diperoleh data sebagai berikut:
*        200.000 rakyat Rusia/Uni Soviet dibantai oleh Lenin (1917-1923);
*        4.000.000 petani Rusia/Uni Soviet dibantai Stalin (1929);
*        40.000 rakyat Rusia/Uni Soviet dikerja paksa oleh Stalin (1925-1953);
*        50.000.000 rakyat/penduduk Republik Rakyat Cina dibantai oleh Mao Zedong (1947-1976);
*        2.500.000 rakyat Kamboja dibantai oleh Pol Pot (1975-1979);
*        1.000.000 rakyat Eropa Timur diberbagai Negara dibantai regim Komunis setempat dibantu oleh Uni Soviet (1950an-1980an);
*        150.000 rakyat Amerika Latin dibantai regim Komunis setempat;
*        1.700.000 rakyat di berbagai Negara Afrika dan Asia dibantai oleh regim Komunis Najibullah dan Uni Soviet (1978-1987)
(Taufik Ismail; 2005: 2-3).
a.       Dalam Nasionalisme
Bangsa Yahudi / Israel penganut ideology Nasionalis Chauvinis yang paling kejam dan sadis serta ingkar terhadap janji. Dibawah ini kami tampilkan fakta-fakta sejarah sebagai berikut :
Sebagaimana diketahui bahwa hingga Perang Dunia I, Palestina masih tetap merupakan negeri Islam, yang termasuk di dalam dunia Islam; yang secara politis berada di dalam kekuasaan Negara Islam Ottoman Turki. Inggris tidak ingin melihat negeri-negeri Islam – Arab tetap berada di bawah pengaruh Negara Islam Turki , yang dalam Perang Dunia I bagi Inggris merupakan Negara musuh yang menjadi lawan sekutu. Untuk mendapatkan kekuatan dari bangsa Arab, maka Inggris menawarkan kepada Negara-negara Arab agar menyokong sekutu dan setelah selesai perang akan diberikan kemerdekaan sepenuhnya bagi setiap Negara Arab termasuk Palestina.
Berdasarkan perjanjian antara Inggris dan Negara-negara Arab, maka hendaknya Arab ikut menerangi Turki. Untuk tujuan ini, timbulah korespondansi antara Henry Mc Mahon – Komisaris Tinggi Inggris di Kairo – dengan Raja Syarif Husain di Mekah.perundingan intens berlangsung antara bulan Desember 1914 dan bulan Juli 1915, dimana terjadi delapan kali pertukaran nota yang berlaku antara Mc Mohan dan Syarif Husein. (M. Farid Fachrudin; tanpa tahun : 12). Nota-nota tersebut, yang merupakan rincian dari perjanjian Inggris dengan Negara-negara Arab, secara licik dikhianati oleh Inggris.
Gambaran tentang pengkhianatan itu dilukiskan dengan tepat oleh Anthony Nutting, bekas Menteri Luar Negeri Inggris tahun 1954 – 1956. ia menyatakan didalam pidatonya pada tanggal 2 November 1967, di depan Konferensi Tahunan American Council for Yudaism, antara lain : “Kita tidak bisa lupa – karena bila kita lupa, tidak akan ada orang Arab yang lupa -  bahwa pada tahun 1915, Inggris telah menjanjikan kepada Syarif Husein dari Mekah, bahwa sebagai imbalan bantuan tentara Arab melawan Turki (Sekutu Jerman pada Perang dunia I), seluruh Palestina plus Irak, Syria, Trans Yordania dan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar