Selasa, 17 Mei 2011

mereka terpaksa : karena mereka telah terlibat dalam masalah ini bersama Israel. Kata mereka : “ Bangsa ini tidak mengerti, mereka telah menjadi korban ketidakadilan tidak seharusnya mereka disuruh mundur tanpa syarat”. Tapi Amerika Serikat berkata “Mundur”!. Sehingga orang-orang Israel itu mundur.
Saat ini tampaknya tekanan Amerika Serikat itu tidak ada lagi, bahkan mereka memberi dorongan kepada keberanian bagi Israel, akibat sikap Washington yang menyokong total terhadap Israel untuk tetap menduduki daerah-daerah rampasannya. Dan sekali lagi Negara-negara Arab telah memandang dunia Barat adalah pendorong Israel untuk terus meluaskan wilayahnya dengan merampas Negara-negara Arab. Sekali lagi kecurigaan Arab terbukti bahwa Israel diciptakan dan masih terus dipakai sebagai suatu benteng Barat untuk menguasai bangsa-bangsa Timur. (Anthony Nutting; Tanpa Tahun : 13).
Kemudian Bangsa Yahudi/Israel penggagas dan penganut Nasionalisme-Chauvinis yang paling kejam tidak berhenti menteror, membunuh dan menghancurkan rumah-rumah rakyat sipil bangsa Palestina, setelah mereka menjajah Palestina sejak 14 Mei 1948, tetapi terus sampai saat ini. Di bawah ini, kami salinkan daftar kebiadaban bangsa Yahudi/Israel sebagai berikut :
·        Pembantaian rakyat sipil Palestina di desa Balad As Syilika dan Hasmyah – Haifah pada 1 Juni 1948 oleh 200 pasukan Israel, sehingga semua penduduk sipil mati terbunuh.
·        Pembantaian rakyat Palestina di desa Nashiruddan – Thabriyah pada 23 Mei 1948 oleh tentara Israel sehingga seluruh penduduk sipil tebunuh.
·        Pembantaian rakyat Palestina di desa Bait Drais – Ghaza pada 21 Mei 1948 oleh tentara Israel dengan menggunakan tank dan senjata berat sehingga seluruh penduduk sipil terbunuh.
·        Pembantaian di desa Dear Yasin – al Quds pada 9 Oktober 1948, oleh tentara Israel, sehingga 600 penduduk sipil Palestina mati terbunuh.
·        Pembantaian di desa Al Duwainah – Hebron pada 30 Oktober 1948 oleh Tentara Israel sehingga semua penduduk sipil Palestina terbunuh.
·        Demikian pula pembantaian di desa Ailbun (3 Oktober 1948), di desa Shafshaf – al Jalil (1 November 1948), sehingga ratusan penduduk sipil mati terbunuh. (Al Muzammil Yusuf; 2001 : 146-147).
·        Pembunuhan dan pengusiran suku-suku terpencil rakyat Palestina dari daerah Oga, pada tanggal 2  September 1950 oleh tentara Israel, sehingga daerah tersebut bebas dari rakyat Palestina.
·        Pembantaian secara massal rakyat Palestina dari daerah Bait Jala pada 11 Januri 1958 oleh tentara Israel, sehingga ratusan rakyat sipil Palestina mati terbunuh.
·        Pembunuhan rakyat Palestina di daerah Kafr Qasim pada 29 Oktober 1952 oleh tentara Israel, sehingga puluhan rakyat sipil Palestina mati mengenaskan.
·        Pengeboman terhadap rakyat Palestina di jalur Gaza pada tanggal 15 Agustus 1953 oleh pesawat tempur Israel, sehingga ratusan rakyat sipil Palestina mati.
·        Peledakan sekolah-sekolah anak-anak Palestina di Qibya pada 15 Oktober 1953 oleh tentara Israel, sehingga ratusan murid kehilangan tempat belajar.
·        Pembantaian rakyat Palestina dan peledakan rumah-rumahnya di daerah Qibiyyah (sebelah timur Al-Quds) pada 1953 oleh tentara Israel, sehingga 57 warga sipil meninggal dunia dan tidak ada rumah yang dapat di huni.
·        Pembantaian rakyat petani Palestina di daerah Kafr Qasim dekat Tul Kram, pada 29 Oktober 1986 oleh tentar Israel sehingga 49 orang warga sipil Palestina terbunuh.
·        Pembunuhan rakyat Palestina di Jalur Gaza pada 1986 oleh tentara Israel sehingga ratusan warga Palestina mati terbunuh.
·        Pengeboman Rumah Sakit Palestina dengan bom Napalem di daerah Al Quds, pada 6 Juni 1967 oleh pasukan Israel sehingga puluhan pasien dan rumah sakit hancur musnah.
·        Pembantaian secra biadab terhadap tawanan perang Mesir dan Palestina di daerah tepi Barat pada 6-10 Juni 1967 oleh pesawat tempur Israel, sehingga ratusan tawanan mati mengenaskan.
·        Pengeboman terhadap iring-iringan para pengungsi di daerah tepi barat Palestina pada 14 Juni 1967 oleh pesawat tempur Israel sehingga ratusan pengungsi mati terbunuh.
·        Pengungsian secara besar-besaran para tokoh, ulama, cendikiawan masyarakat Palestina di daerah tepi barat pada akhir juni 1967 oleh pasukan tentara dan polisi Israel, sehingga daerah tersebut kosong dari pimpinan Palestina.
·        Merusak kebun-kebun milik rakyat Palestina dengan racun kimia di daerah Aqraba, pada 28 April 1972 oleh pesawat-pesawat terbang Israel, sehingga hasilnya tidak bisa dimakan dan di jual.
·        Pembunuhan dengan bom mobil terhadap rakyat Palestina di kota Beirut, pada 8 Juli 1972 oleh pasukan teroris Israel, sehingga puluhan warga sipil yang mati dan puluhan rakyat tak berdosa luka-luka berat.
·        Penyanderaan isteri-isteri dan anak-anak pejuang Palestina di daerah Sinai pada akhir 1972 oleh polisi Israel, sehingga bagaimana nasib mereka hingga kini belum diketahui.
·        Pembantaian para pengungsi rakyat Palestina secara sadis dan mengerikan di daerah Shebra dan Syadila Libanon pada 18 september 1982 oleh pasukan tentara Israel di bawah pimpinan Ariel Sharon dan Rafail Stan, sehingga 12.000 warga sipil Palestina mati mengnaskan.
·        Pengeboman pasar yang penuh oleh rakyat Palestina di daerah Haifa, pada Juli 1983 oleh pesawat tempur Israel, sehingga puluhan warga sipil mati dan ratusan yang luka-luka.
·        Pembantaian rakyat Palestina di daerah Uyan Qara dekat Tel-Aviv pada 20 Mei 1989, oleh pasukan tentara Israel, sehingga 17 orang warga sipil mati terbunuh.
·        Pengepungan dan penyerbuan terhadap rakyat Palestina di daerah Al-Quds dan mesjid Al-Aqso, pada 8 Oktober 1990 oleh tentara Israel, sehingga 21 warga sipil mati, 800 orang luka-luka, dan 250 ditangkap dan ditahan.
·        Penyerbuan dan pembantaian rakyat Palestina di Masjid Ibrahim  Hebron, pada 2 Februari 1984, oleh tentara Israel, sehingga 20 orang warga sipil mati dan 350 orang luka-luka.
·        Pembantaian pengungsi-pengungsi Palestina di daerah Qana Lebanon pada 18 April 1986 oleh tentara Israel sehingga 100 orang warga sipil mati mengenaskan. (Haitsam Al Kailani; 2001 : 191 – 200).
Selanjutnya pada tahun dua ribuan sampai sekarang hampir setiap minggu terror terhadap pejabat-pejabat pemerintah Palestina dan rakyat-rakyatnya oleh pasukan tentara Israel dengan menggunakan tank- tank  baja, pesawat-pesawat tempur menyerbu, menembak dan mengebom kantor-kantor, rumah-rumah penduduk, sehingga ribuan warga sipil yang mati, ribuan orang yang luka-luka dan ribuan kantor-kantor dan rumah-rumah rakyat yang hancur. Bahkan Ariel Sharon, perdana menteri Israel, secara terbuka merencanakan akan mengusir dan membunuh Presiden Palestina Yasser Arafat.
Pemimpin-pemimpin dunia beradab mengajukan rencana resolusi tentang kejahatan Israel di dewan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa tetapi di bela oleh Amerika serikat dengan cara memveto resolusi tersebut.
a.       Dalam Kapitalisme
Kemudian, apabila kaum Komunis dan Nasionalis secara khusus menempatkan umat Islam sebagai musuh yang paling keras-buas dan berbahaya bagi mereka, maka demikian pula kaum Kapitalis Barat (Amerika Serikat, Australia, dan Eropa). Apakah persamaan sikap ketiga aliran sekularisme tersebut (Komunisme, Nasionalisme, dan Kapitalisme) karena ketiga-tiganya lahir dari kandungan Free Masonry (Organisasi kejahatan Yahudi di bawah tanah)? Jawabannya terurai dibawah ini.
Amous Pierl menulis di surah kabar “The Herald Tribune” pada 18 Oktober 1984, yang antara lain sebagai berikut: “Kematangan rencana sekarang sangat jelas, setelah operasi teror di timur tengah seperti yang terjadi terhadap Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beirut, yang dilakukan oleh sekelompok yang menamakan diri “Jihad Islam”. Sesungguhnya yang kita lihat adalah lebih besar dibanding dengan minoritas Syiah setempat yang terpecah-pecah dan saling berebut kekuasaan di Libanon Selatan. Akan tetapi pada hakikatnya adalah gejala lain yaitu pergolakan dan peperangan yang disulut oleh orang-orang “Islam Fanatik dan Primitif” di dunia Islam dan Arab. Peperangan itu bukanlah Syiah, namun “Perang Islam terbuka melawan Barat” dan sekaligus “Perang melawan Kristianisasi, Kapitalisme dan Zionisme”. Maka bagi Amerika Serikat, dalam jangka pendek harus menetapkan bahwa perang melawan gerakan-gerakan Islam serta kecenderungan kepada Islam harus menjadi perhatian penuh dan prioritas utama dan pertama. Amerika Serikat secara sendirian tidak akan mampu melumpuhkan basis-basis Islam.” (Majalah Media Da’wah; Maret 1986: 29-31).
Dalam sikap dan semangat yang sama yaitu menjadikan Islam musuh Barat (Kapitalisme) Samuel T Huntington telah menulis dalam bukunya “The Clash of Civilization and The Remarking of The World Order”, 1996, yang isinya antara lain sebagai berikut: “Secara historis, pertarungan yang paling melelahkan antara peradaban ini terjadi antara Barat melawan Islam. Semenjak abad VII Masehi, tepatnya semenjak kedatangan Islam telah terjadi pertempuran yang terus menerus antara Barat melawan Islam. Pertarungan tersebut sedikit mereda setelah munculnya Komunisme pada awal abad XX. Tetapi setelah Komunisme hancur, musuh potensial Barat kembali yaitu Islam.” Kemudian, baru pertama kali dalam sejarah KePresidenan Amerika Serikat bahwa setelah pidato Presiden George W Bush ditutup dengan khutbah dan doa pendeta Kristen. Salah satu pengkhutbah tersebut adalah Pendeta Franklin Graham dari gereja “The Southern Baptist”, yang berbunyi antara lain: “The God of Islam is not the same as the Christian God. The God of Islam is not 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar