Sabtu, 21 Mei 2011

tembak CIA-AS. Menyebarkan informasi rekayasa dan disinformasi melalui berbagai macam produk publikasi termasuk “Video dan audio” ke seluruh dunia melalui kedutaan besar Amerika Serikat , dan agen-agen CIA-AS di luar negeri. (Ade Armando; 2002 : 76-77).
Selain itu, peran kejahatan CIA-AS pada bidang ekonomi dapat dilihat dari testimoni Yayasan “Heritage Foundation” (milik CIA-AS) yang dikemukakan pada tahun 1989 di depan US House of Representative, dinyatakan bahwa 95% cadangan minyak dunia telah dieksploitasi; perbandingan konsumsi dunia dengan produksinya 4 : 1; artinya setiap 4 barel konsumsi, hanya mampu 1 barel yang diberikan. Dan Amerika Serikat mengkonsumsi 80% dari produksi dunia. Karenanya jika terjadi krisis minyak dunia, maka Amerika Serikat akan mengalami kiamat. Sedangkan sumber-sumber cadangan minyak dunia yang baru ditemukan di negeri-negeri Muslim di Asia Tengah seperti Turkmenistan, Kazaktan, Uzbekistan, Tajikistan, Kirgistan dan Afghanistan.Untuk menguasai negeri-negeri tersebut , CIA-AS memberikan dua alternatif kepada pemerintah Amerika Serikat yaitu melalui jalan damai: berdagang atau melalui jalan perang: merebut cadangan sumber-sumber minyak dunia. Amerika Serikat memilih jalan singkat yaitu perang. DK-PBB sebagai kepanjangan tangan Amerika Serikat dan Uni Eropa meletakkan strategi global yaitu “Memerangi Terorisme Internasional”. Dengan bantuan media massa dunia DK-PBB menuduh Osama bin Laden dengan al Qaedahnya, yang bermarkas di Afghanistan adalah otak teror 11 September 2001; dan Presiden Saddam Husein dari Irak dituduh memiliki senjata kimia pembunuh massal. Dengan dalih memerangi teroris internasional, pada tujuannya merampok sumber-sumber minyak Afghanistan dan Irak, maka Amerika Serikat dan Uni Eropa menyerbu dan membunuh ratusan ribu warga sipil dan menjajahnya sampai sekarang. Tujuan perang dan invasi Amerika Serikat dan Uni Eropa ke Afghanista dan Irak benar-benar untuk merampas sumber-sumber minyak Afghanistan dan Irak, sebagaimana dikemukakan oleh V.R.Raghasan, mantan  jenderal tentara India dan Mo Mowlan, mantan anggota kabinet Inggris dalam surat kabar The Guardian London, 5 September 2002. (Z.A.Maulani; 2002 : 123-124).
Kemudian CIA-AS sebagai otak teroris internasional, baik melalui agen-agen CIA-AS, melalui media massa dan invasi militer dapat disebutkan sebagai berikut :
a.      Teror-teror di Guatemala (sejak 1953-sampai sekarang); Costa Rica (1950,1970-1971); di Columbia (sejak 1960-sampai sekrang); di El Savador (sejak 1980 – sampai sekarang); di Nicaragua  (1981-1990); di Republik Dominika  (1963-1966); di Chili (1964-1973).
b.     CIA-AS terlibat langsung rencana pembunuhan Jose Figuares (Presiden Costa Rica); Fidel Castro (Presiden Cuba).
c.      CIA-AS berhasil membunuh: Salsador Allende (Presiden Chili); Che Guavera (Pemimpin Revolusi Bolivia);
(Suripto;2002 :351).
d.     Pengeboman gedung federal P.Murrad di Oklahoma Amerika Serikat, 9 April 1995, CIA-AS dan Mossad-Israel memfitnah Hamas (Palestina) sebagai pelakunya. Akibatnya Amerika Serikat dan Israel menyerbu dan membunuh rakyat Palestina di tepi Barat dan Jalur Gaza, ratusan rakyat sipil Palestina terbunuh. Padahal bukti di Pengadilan menyatakan bahwa pengebom gedung federal tersebut adalah Timothy Mc.Veight, mantan marinir Amerika Serikat sendiri. (Firdaus Efendi dan M.Salam; 2001 : 54).
e.      Pengeboman gedung kedutaan besar di Daar aal Salam Nairobi 17 Agustus 1998, CIA-AS memitnah Osama bin Laden dan dengan Mujahidin Afghanistan yang melakukannya serta memitnah pula bahwa Osama bin Laden sedang membuat gas beracun di pabrik obat di Sudan. Akibatnya pasukan militer Amerika Serikat menembakan 80 rudalnya ke markas Mujahidin di Afghanistan dan pabrik obat di Sudan. Padahal menurut Departemen Pertahanan Amerika Serikat sendiri adalah pabrik obat biasa. (T.Yuliani; 2001 : 124).
f.       Pengeboman gedung WTC New York  Amerika Serikat pada 11 September 2001; sepuluh menit setelah ledakan dan gedung tersebut belum runtuh, tetapi CIA-AS melalui media massa CNN telah memitnah bahwa otak teror tersebut adalah Osama bin Laden dengan organisasi Al Qaedahnya. Padahal banyak pengamat politik dan militer, baik dari Amerika Serikat maupun dari luar negeri, melalui komentor dan tulisan di media massa yang    menyatakan bahwa teror 11 September 2001 adalah CIA-AS dan Mossad-Israel. Fakta-fakta dibawah ini adalah bukti dari kebenaran pernyataan tersebut:
·        Mike Robert, mantan kepala Kepolisian Los Angeles Amerika Serikat, dengan menunjukan 4o foto dan dekumen resmi, menyatakan pemerintah Amerika Serikat dan Henri Kissinger (mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat) terlibat dalam “Selasa hitam” 11 September 2001.
·        Armand de Borchgrave (wartawan senior United Press Internasional) , 26 September 2001; menyatakan bahwa Mossad-Israel dan CIA-AS terlibat dalam teror 11 September 2001.
·        Jeb Bush (saudara Presiden George W.Bush dan Gubernur Florida Amerika Serikat) telah memberlakukan keadaan “darurat militer” di Florida empat hari sebelum teror 11 September 2001. Artinya Jeb Bush telah mengetahui rencana teror 11 September 2001.
·        Surat kabar The Washington Post melaporkan bahwa pesawat-pesawat tempur dan rudal-rudal yang bertugas mengamankan Gedung Putih dan Pentagon tidak berbuat apa-apa, tatkala pesawat teroris berputar-putar diatasnya, hingga Pentagon ditabrak pesawat teroris. Artinya pemerintah Amerika Serikat tahu dan membiarkan gedung Pentagon diteror.
·        Surat kabar Al Manar di Libanon dan Al Wathan di Yordania mengungkap fakta bahwa pada tanggal 11 September 2001 , 4000 pegawai WTC dari etnis Yahudi tidak masuk kantor. Artinya mereka telah diberi tahu bahwa gedung WTC akan diledakkan oleh teroris pada tanggal 11 September 2001.
·        Dinas keamanan Israel “Shabak” telah melarang Perdana Menteri Ariel Sharon untuk melakukan kunjungan ke Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001. Artinya pemerintah Israel telah mengetahui sebelumnya bahwa 11 September 2001 akan ada teror di Amerika Serikat.
·        Editor “Crude com” Amerika Serikat melaporkan bahwa p[ada tanggal 11 September 2001, “air traffic control” pada jalur penerbangan pesawat teroris dimatikan. Artinya pegawai-pegawai air trafficcontrol Amerika Serikat sengaja mematikannya, karena mengetahui bahwa jalur itu akan digunakan oleh pesawat terbang teroris.
·        Pada bulan Agustus dan September 2002, baik di Amerika Serikat, Inggris dan Jerman telah keluar tulisan di media massa dan buku, yang pada dasarnya membantah bahwa Osama bin Laden dan Al Qaedah pelaku teror 11 September 2001.
·        Pasca 11 September 2001, CIA-AS telah menangkap, menahan dan menyiksa ribuan umat Islam dari seluruh dunia, terutama dari Timur Tengah, yang dituduh sebagai anggota Al Qaedah dan Thaliban, para tahanan tersebut di tempatkan di penjara Guantanamo-AS, Al Ghuraib –Irak, di Afghanista dan di negara-negara Uni Eropa, tetapi sampai saat ini tidak ada satupun diadili secara terbuka di pengadilan-pengadilan di Amerika Serikat atau di negara-negara para tahanan itu di sekap.Bahkan yang terdapat ialah banyak para tahanan yang dituduh teroris itu dibebaskan dengan cara diam-diam dalam keadaan cacat (baik fisik maupun mental), karena penyiksaan yang dilakukan oleh CIA-AS dipenjara.
g.     CIA-AS melalui media massa dan DK-PBB telah memfitnah Presiden Saddam Husein dari Irak telah memiliki senjata kimia pembunuh massal dan pembina para teroris, sehingga pasukan militer Amerika serikat mengerahkan 30.000 orang tentara untuk menyerbu, membunuh puluhan ribu warga sipil Irak dan menjajahnya sampai sekarang. Padahal Presiden George W. Bush, pada awal Desember 2005 membuat pernyataan terbuka bahwa tuduhan “senjata kimia pembunuh massal yang dimiliki Irak” hanya rekayasa CIA-AS sendiri.
h.     Menurut FBI Amerika Serikat, bahwa teror-teror bersenjata di Amerika Serikat  priode 1982-1992, sebanyak 126 kali, semuanya di otaki oleh CIA-AS.
i.        Teror bom Bali, 12 Oktober 2002, CIA-AS, M12-Inggris dan ASIS-Australia memitnah Abu Bakar Baasyir dengan Jamaah Islamiyah sebagai pelaku teror bom Bali tersebut. Tetapi dalam vonis Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan bahwa Abu Bakar Baasyir bukan pimpinan Jamaah Islamiyah dan tidak terlibat dengan teror bom Bali tersebut.

Berdasarkan uraian di muka, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.     Secara historis, terorisme lahir dari kultur Yunani-Kristen-Yahudi. Dan negara teroris yang paling jahat dan biadab, yang sampai saat ini memainkan peran penting dalam setiap teror di dunia adalah Israel dan Amerika Serikat.
Dasar motivasi untuk menempatkan umat Islam sebagai “terorisme internasional” adalah rasa kebencian dan permusuhan Barat (Kristen-Yahudi) , yang tertanam sejak abad VII, yang diikuti dengan Perang Salib, Perang Kolonial Barat menjajah negeri negeri Muslim, Perang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar